Rabu, 27 Mei 2020

REVOLUSI INDUSTRI

Awal lahirnya revolusi industri

Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosialekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa BaratAmerika UtaraJepang, dan menyebar ke seluruh dunia.

Revolusi Industri 4.0 – Batak Indonesia

Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. 

Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. 

Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.

Awal mula Revolusi Industri tidak jelas, tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis BaconRené DescartesGalileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science

Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.

Etimologi

Awal mula penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan dalam surat oleh seorang utusan dari Paris bernama Louis-Guillaume Otto pada tanggal 6 Juli 1799, yang mana di saat itu dia menuliskan bahwa Prancis telah memasuki era industrialise. Dalam buku terbitan tahun 1976 yang berjudul: Keywords: A Vocabulary of Culture and SocietyRaymond Williams menyatakan bahwa kata itu sebagai sebutan untuk istilah "industri".

Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan juga radikal yang memengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.

 Latar belakang

Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Adapun faktor-faktor yang menyebabkannya adalah sebagai berikut:

·       Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persetujuan parlemen.

·       Inggris kaya bahan tambang, seperti batu barabiji besitimah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga sangat menunjang industri tekstil.

·       Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.

·       Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.

·       Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.

·       Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.

Tahapan revolusi industri

Apa itu Revolusi Industri 4.0? _ Materi Training "Dampak REVOLUSI IND…

Revolusi industri 1.0

Istilah ini pertama kali muncul sekitar tahun 1750-an. Tahun-tahun tersebutlah yang sering disebut masa revolusi industri 1.0. Pada masa tersebut, terjadi perubahan secara besar- besaran dalam bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Revolusi bermula ketika mesin bertenaga air dan uap dikembangkan untuk membantu pekerja. Mesin-mesin itu menggantikan tenaga manusia dan hewan untuk meningkatkan kemampuan produksi. Perubahan ini memiliki dampak besar terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dunia. Sejarah bahkan mencatat, revolusi ini berhasil menaikkan perekonomian dunia selama dua abad berikutnya.

 Revolusi Industri 2.0 

Dua abad setelah revolusi industri 1.0, atau tepatnya pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, terjadi revolusi industri 2.0. Merangkum dari laman APICS.org, pada masa tersebut, listrik mulai menggantikan tenaga air dan uap sebagai sumber daya utama. Listrik dianggap lebih mudah digunakan untuk mesin dibanding dua sumber daya sebelumnya. Penemuan listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber) memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dan lain-lain. Periode ini juga memicu perkembangan sejumlah program manaheman yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas fasilitas manufaktur. Hasilnya, peningkatan produktivitas berkali lipat.

 Revolusi Industri 3.0

Kemunculan teknologi digital dan internet menandainya dimulainya revolusi industri 3.0. Inilah masa masa dimana kita semua besar di zaman ini, Sekitar akhir abad ke-20, penemuan dan pembuatan perangkat elektronik memungkinkan otomatisasi mesin secara lebih penuh. Periode ini melahirkan perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik, ini juga memumculkan penggunaan alat-alat elektronik yang menggunakan bahan dasar semikonduktor seperti telepon seluler, smartphone, chip, dan sebagainya. Dalam pandangan sosiolog Inggris David Harvey, revolusi industri 3.0 atau juga disebut revolusi digital adalah prose pemampatan ruang dan waktu. Artinya, waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Revolusi ini juga mengubah pola relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun berubah mengikuti revolusi ini. Apalagi saat itu tekanan untuk mengurangi biaya cukup kuat. Akibatnya, produsen mulai memilih mesin ketimbang manusia. Tak hanya itu, produsen juga mulai memindahkan pabrik-pabriknya ke negara berbiaya rendah. Semuanya bertujuan untuk menekan biaya produksi tapi tetap melakukan reproduksi secara besar-besaran.

Revolusi Industri 4.0

Pada revolusi industri generasi 4.0, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan yang telah berjaya bertahun-tahun. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri ini telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa. Ukuran perusahaan tidak lagi menjadi jaminan. Kelincahan para pengusaha dituntut dalam hal ini, terutama karena hubungan internet of things (IOT) dan teknik manufaktur memungkinkan sistem untuk berbagi informasi, menganalisisnya, dan menggunakannya sebagai tindakan cerdas. Perkembangan teknologi baru telah menjadi pendorong utama pergerakan menuju revolusi industri 4.0

Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0.

Prinsip-prinsip ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario Industri 4.0.

·       Interoperabilitas (kesesuaian): Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP). IoT akan mengotomatisasikan proses ini secara besar-besaran

·       Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.

·       Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh agar bisa membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia.

·       Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.

 

Source :

https://sains.kompas.com/read/2019/02/18/121920123/sejarah-revolusi-industri-10-ke-40

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0

https://www.tek.id/tek/apa-itu-industri-4-0-dan-bagaimana-indonesia-menyongsongnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar