Para ahli manajemen menempatkan
perencanaan sebagai fungsi manajemen primer karena perencanaan menjadi dasar
bagi semua fungsi lain yang dilakukan oleh para manajer. Perencanaan adalah
proses yang berkesinambungan dan menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi
dilingkungan sekitar setiap organisasi.
Perencanaan yang baik adalah ketika apa yang dirumuskan ternyata dapat direalisasikan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan yang buruk adalah ketika apa yang telah dirumuskan dan ditetapkan ternyata tidak berjalan
dalam implementasi, sehingga tujuan organisasi menjadi tidak terwujud. Terkait dengan hal tersebut di atas,
DEFINISI PERENCANAAN MENURUT PARA AHLI
Siagian (1994) Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
D. Conyers dan Hills (1984): Perencanaan
adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai
cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai
tujuan tertentu di masa mendatang.
MT Todaro (Economic
Development, 7 th ed., 2000): Perencanaan Ekonomi adalah upaya pemerintah
secara sengaja untuk mengkoordinir pengambilan keputusan ekonom dalam jangka
panjang serta mempengaruhi, mengatur dan dalam beberapa hal mengontrol tingkat
dan laju pertumbuhan berbagai variable ekonomi yang utama untuk mencapai tujuan
pembangunan yang tela ditentukan sebelumnya.
Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan
perencanaan
sebagai sebuah proses yang meliputi
dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh,
serta merumuskan sistem perencanaan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
ALASAN PENTINGNYA PERENCANAAN
- Perencanaan menghilangkan ketidakpastian
- Perencanaan menghasilkan usaha yang terkoordinasi
- Perencanaan mengurangi kegiatan yang tumpang tindih dan sia-sia
- Perencanaan dapat meminimalkan pemborosan waktu dan sumber daya
- Digunakan sebagai standar untuk mengendalikan
FUNGSI
DARI PERENCANAAN
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada
empat fungsi dari perencanaan,
Perencanaan sebagai Pengarah
Perencanaan akan menghasilkan
upaya untuk meraih sesuatu dengan cara yang lebih terkoordinasi.
Perencanaan sebagai Minimalisasi
Ketidakpastian
Dengan adanya perencanaan, diharapkan
ketidakpastian yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang dapat diantisipasi jauh-jauh hari.
Perencanaan sebagai
Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya
Jika perencanaan dilakukan dengan
baik, maka jumlah sumber daya yang
diperlukan, dengan cara bagaimana penggunaannya, dan untuk penggunaan apa
saja dengan lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan.
Perencanaan
sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Perencanaan berfungsi sebagai
penetapan standar kualitas yang
harus dicapai oleh perusahaan dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan manajemen.
PERSYARATAN PERENCANAAN
Perencanaan yang baik tentunya perlu dirumuskan.
Perencanaan yang baik paling tidak memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu
- Faktual Atau Realistis.
- Logis Dan Rasional.
- Fleksibel.
- Komitmen.
- Komprehensif.
JENIS-JENIS PERENCANAAN
1.
Luasnya rencana strategis dan rencana operasional
Rencana Strategis
|
Rencana Operasional
|
|
|
2.
Kerangka waktu
Rencana
jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang memerlukan
waktu lebih dari 3 tahun sedangkan jangka pendek mencakup satu tahun atau
kurang
3.
Kekhususan
Terdiri
dari rencana spesifik dan rencana pengarah. Spesifik plan adalah rencana yang
didefinisikan dengan jelas dan tidak memberi ruang untuk penafsiran. Sedangkan
directional plan adalah rencana yang fleksibel dan yang penjadi pedoman umum
4.
Frekuensi penggunaan
Terdiri
dari rencana sekalipakai dan rencana terus-menerus. Rencana sekali pakai adalah
rencana yang digunakan sekali saja yang secara khusus dirancang untuk memenuhi
kebutuhan situasi yang unik. Sedangkan rencana terus-menerus adalah rencana
yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi kegiatan-kegiatan yang
dilakukan secara berulang-ulang
TAHAPAN PERENCANAAN
Semua kegiatan perencanaan pada
dasarnya melalui empat tahap berikut ini :
Tahap
1 : Menetapkan tujuan
atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang
keiriginan atau kebutuhan
organisasi atau kelompok kerja.
Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan
sekarang dari` tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber
daya yang tersedia untuk pencapaian
tujuan, adalah sangat penting,
karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
Tahap 3: Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan
hambatan perlu diidentiiilcasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
Tahap 4 : Men.gembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapai an tujuan, penilaian alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) di antara berbagai
alternatif yang ada.
TUJUAN DAN RENCANA DALAM PERENCANAAN
Tujuan (goals) pada dasarnya adalah
hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh
organisasi. Dalam pengertian bahasa
Inggris, kadangkala dibedakan antara objectives dan goals.
Rencana (plans) adalah segala
bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana
sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian
tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan
pencapaian tujuan. Sebagai seorang manajer perencanaan, tujuan dan rencana
adalah sesuatu yang harus dirumuskan
olehnya.